Teroris itu bodoh 2018

Saya adalah seorang pembaca buku yang simpel. Belajar pada jurusan kesehatan non medis untuk universitas tak mengundurkan saya untuk belajar filosofi. Saya paling suka dengan topik filosofi tentang karakter, membahas tentang bagaimana karakter seseorang itu kemudian akan mempengaruhi hal-hal sekitarnya: mulai dari karya objek maupun orang di sekitarnya.

Teroris kumpulan orang bodoh & ignorant

Kebudayaan kuno sering mengatakan “Apabila ada orang jujur, maka buatlah tali persahabatan dengan orang itu semurni mungkin sedini mungkin. Karena tidak ada yang rugi dengan hal itu.” Mengapa demikian? karena orang tersebut berkarakter dan tidak akan merugikan orang lain. Btw orang jaman dulu itu sangat peka dengan karakter, berbeda dengan jaman sekarang yang orangnya cenderung individualis, orang jaman dulu itu sering bersosial dan paham tentang gerakan-gerakan subtle dari lawan bicara mereka.
Gak peduli bagaimanapun Anda membungkus perbuatan keji Anda dengan ayat-ayat suci, itu adalah perbuatan keji! Anda adalah orang yang berkarakter buruk, orang berkarakter buruk pake sedikit alasan akan melakukan kekejiannya. Sedang orang berkarakter baik, walau memiliki berbagai alasan untuk melakukan kekerasan akan menahan hatinya dan memilih tindakan lain yang lebih efektif dan bermanfaat bagi orang banyak
Bagaimanapun teroris itu bicara tentang ‘holy grail’ mereka, entah bagaimana itu melebih-lebihkan surga atau kejahatan manusia yang perlu mereka hukum, teroris tetaplah teroris, orang yang melakukan sesuatu meminta dengan darah tanpa ada tujuan lebih besar yang jelas. Bedakan hal itu dengan orang yang berbagi ilmu untuk kesejahteraan orang lain mereka bukan orang yang baik: Perjuangan seperti ini yang lebih dibutuhkan dan paling dicari di muka bumi, bukan bom bunuh diri!

Jaman nabi sudah ditutup, nabi sudah tidak akan turun lagi di dunia oleh karena itu tidak ada yang bisa mengaku-aku dan menjamin... “saya melakukan ini, tindakan terror, demi Tuhan” apabila Anda mulai dikompori untuk menjadi teroris dengan iming-iming surga... ingat lagi: “jaman nabi sudah ditutup” sekarang adalah jaman orang yang mengikuti apa yang nabi katakan dan teladankan tanpa mengatas-namakan Tuhan lagi. Juga jaman sekarang ini bukan perang yang bisa menyejahterakan manusia, tapi pertarungan di alam bisnis melalui strategi diplomasi yang ada.
Ketika Anda perang, Anda juga membawa orang lain untuk ikut perang dengan Anda. Teroris itu bikin susah banyak orang! Orang yang otaknya cerdas akan mengusahakan sebagaimana mungkin agar perang bisa dihindari, karena efeknya dan implikasinya parah. Coba lihat video ini agar lebih terbuka bagaimana gersangnya kondisi kota karena peperangan.
Orang dengan kepercayaan itu ibarat jual beli,
Anda yakin setelah mati masuk surga? Jaminannya apa? Seperti kalau saya beli hp baru maka saya akan minta jaminan bahwa hp ini bisa normal selama saya pakai (setidaknya 3 tahun), setelah saya beli eh ternyata ada kerusakan kamera, maka bisa saya garansi dan kembalikan untuk dapat hp yang baru. Kalau teroris bunuh diri? Kalau kemudian gak masuk surga dan masuk neraka gimana? Kemudian kalau ada iming-iming keluarga akan dapat berbagai tunjangan selepasnya Anda, jaminannya apa? Apa Anda bisa kembali dari kubur? Dibalaskan Allah? Ya ente bodoh keluarga jadi susah kehilangan ente dan ente sudah menyusahkan banyak orang minta keadilan lagi... iya hukumanmu ditambah nanti di neraka. Anda inginkan keadilan, Anda dapatkan di neraka abadi sono.

Selain itu Anda dimanfaatkan orang untuk kepentingan jahatnya, akan ada banyak hal yang terjadi dengan serangan Anda. Akan ada aktor politik yang masuk dan kemudian menjadikan aksi Anda sebagai dalih untuk menjadi semena-mena, lihat saja kebodohan Anda dari neraka. Anda gak bakal bisa kedip kok di sana, mata bakal ditahan oleh duri-duri beracun tumbuhan neraka sono. Menusuk mata Anda, belum lagi hati Anda akan dijadikan sensitif untuk menyiksa batin Anda. Itu Abadi bung!

Komentar